
Bermula dari sebuah gubuk yang dibangun tahun 1918 oleh seorang ibu bernama Jasitem dan menjadi tempat tinggalnya, bangunan ini kemudian menjadi salah satu saksi sejarah sebuah perundingan yang menentukan nasib bangsa Indonesia. Inilah Museum Linggarjati yang dahulu dijadikan tempat perundingan wakil Indonesia dan Belanda.